Thursday, March 01, 2007

ZERRA YANG USIL

”Buk...” Punggung Gaga Gajah terkena bola lemparan Lili Kelinci.

”Aduh.....maaf ya Gaga, aku tidak sengaja,” Lili meminta maaf.

”Haha....aku yang salah melintas di depan kalian,” kata Gaga, ”aku ikut main dong, boleh tidak?”

”Tentu saja boleh, Gaga,” seru Ruri Rusa.

Seru sekali permainan bola Gaga, Lili dan Ruri. Gaga hebat sekali, setiap lemparan bola ke arahnya selalu berhasil ditangkap dengan belalainya. Ruri jago sekali mengejar bola, tidak sekalipun bola luput dari kejarannya. Tapi Lili Kelinci juga cerdik, pandai sekali dia mengecohkan Gaga dan Ruri sehingga kedua temannya pun harus lebih sigap dan jeli melihat arah lemparan bola dari Lili.

Dari balik pohon tampak Zerra Jerapah mengamati permainan bola Gaga, Lili dan Ruri. Sebenarnya Zerra ingin sekali ikut bermain bola tapi dia takut kalau teman-temannya itu menolak mengajaknya main. Dulu Zerra pernah bermain dengan mereka tapi dasar Zerra, dengan tubuhnya yang sangat tinggi itu, Zerra suka seenaknya melempar bola ke arah teman-temannya. Akibatnya tubuh teman-temannya yang lebih kecil seperti Lili dan Ruri sering terkena lemparan bola keras dari Zerra. Sejak itu Zerra tidak pernah diajak main lagi oleh teman-temannya.

Hmm...tiba-tiba muncul ide nakal bermain-main di kepala Zerra. Zerra memang anak jerapah yang usil. Sudah banyak teman-temannya yang diusili oleh Zerra. Dengan tersenyum-senyum Zerra melangkah menuju ke arah Gaga, Lili dan Ruri.

”Teman-teman, ayo kita lekas pergi dari sini. Aku melihat ada pemburu yang menuju ke sini,” seru Zerra, ”Cepat lah lari , Gaga, Lili, Ruri!.”

Gaga, Lili dan Ruri panik. Mereka berhenti bermain bola.

”Oh....Terima kasih pemberitahuanmu, Zerra,” kata Gaga cepat, ”ayo Lili, Ruri, kita harus bersembunyi!”

Dengan cepat Gaga, Lili dan Ruri berlari mencari tempat persembunyian yang aman. Muka Lili terlihat pucat pasi menahan takut. Tentu saja, kalau saja Zerra tidak memberi tahu mereka, mereka pasti sudah ditangkap oleh pemburu itu.

Tapi loh....kok Zerra tida lari seperti mereka malah tertawa terpingkal-pingkal melihat Gaga, Lili dan Ruri lari tunggang langgang. Lehernya sampai terguncang-guncang karena tertawa yang terus-menerus.

Oh...sadarlah Gaga, Lili dan Ruri kalau Zerra mempermainkan mereka. Dengan geram, Gaga, Lili dan Ruri mendatangi Zerra yang masih tertawa-tawa kencang.
”Kau ini sungguh usil, Zerra,” kata Lili marah.

”Kau pikir karena tubuhmu lebih tinggi dari kami, kau bisa mempermainkan kami. Becandamu keterlaluan deh, Zerra!” Seru Ruri.

”Ah...kalian saja yang terlalu cepat panik,” tukas Zerra sambil tersenyum mengejek lalu berlalu meninggalkan Ruri, Lili dan Gaga.

Sore itu Zerra sedang berjalan-jalan sendirian. Tentu saja sendirian karena tidak ada teman lagi yang mau bermain dengan Zerra karena takut diusili oleh Zerra. Dalam hati Zerra merasa kesepian. Dari kejauhan tampak olehnya Gaga sedang bermain bola dengan Lili. Hmm.... Zerra iri sekali melihat keakraban mereka.

Tiba-tiba dari balik sesemakan tampak Ruri berlari kencang menuju ke arah Lili dan Gaga. Mereka berbicara sebentar kemudian lari ke arah Zerra.

”Ayo Zerra, cepat lari dari sini, ada pemburu yang sedang berjalan ke arah sini,” seru Ruri memberi tahu Zerra.

”Cepat, Zerra, kita mesti bersembunyi,” ajak Lili dan Gaga.

Zerra memandang Ruri, Lili dan Gaga dengan tertawa kecil. Teringat olehnya bagaimana dia membohongi ketiga temannya itu. Hmm.....tentu saja, kali ini mereka sedang berniat membalas ulahnya kemarin.

”Kalian kira aku sebodoh kalian yang gampang ditipu,” tukas Zerra.

”Apa maksudmu, Zerra?” seru Gaga, ”Ya sudah, mari teman-teman kita tinggalkan saja Zerra sendiri.”

Gaga, Ruri dan Lili berlari meninggalkan Zerra yang menyeringai mengejek ke arah mereka.

”Mereka pikir bisa mengusili aku,” pikir Zerra dan melanjutkan jalan-jalannya. ”Sore begini indah, paling enak buat tidur-tiduran.”

Zerra baru saja mengambil posisi yang enak buat bermalas-malasan ketika matanya menangkap sesosok pemburu yang tengah berjalan menuju ke arahnya.

”Gawaat, ternyata meraka benar,” Zerra panik dan berbalik arah dan lari tunggang langgang.

Zerra berlari terus dan semakin jauh. Nafasnya memburu. Karena kecapaian, Zerra tidak menyadari ada dahan pohon di depannya. Dan....Brukkk! Leher Zerra menabrak dahan pohon dan Zerra terjatuh.

”Aduh.....”seru Zerra kesakitan.

Rupanya Gaga, Lili dan Ruri melihat kejadian yang menimpa Zerra. Tak urung mereka tertawa geli.

”Haha....Zerra, makanya kalau diberi tahu harus percaya dong,” ujar Gaga.

”Aku pikir kalian sedang ingin membalas perbuatanku kemarin,” kata Zerra malu.

”Aduh..Zerra, kita sih tak pernah usil seperti kamu,” cetus Lili.

Zerra cuma tersipu malu dan mukanya tampak meringis menahan rasa sakit di lehernya.


No comments: