Wednesday, February 21, 2007

SERIAL POLLY ( judul ke VI )

POLLY DAN BETSY BERTUKAR TEMPAT
Sepulang sekolah, Polly bertandang ke rumah Betsy. Rumah Betsy besar dan indah berbentuk jamur yang tinggi. Polly senang sekali bermain di rumah Betsy. Apa lagi di dalam kamar Betsy yang luas dan hangat, tidak seperti kamarnya yang sempit, walau juga hangatnya sama seperti kamar Betsy.

”Asyik sekali di sini ya,” kata Polly ketika dilihatnya rumah Betsy tampak sepi. Yah....ayah dan ibu Betsy sedang bekerja, jadi kalau siang hari Betsy tinggal sendirian di rumah.

”Enakan di rumah kamu dong, Polly,” ujar Betsy, ”ada ibumu, jadi kamu tak akan kesepian.”
Polly tidak mendengar kata-kata Betsy. Dia tampak sibuk memilih kue-kue apa yang akan dimakannya terlebih dahulu. Yah..... dapur di rumah Betsy memang dipenuhi kue-kue lezat. Kau pun pasti bingung akan mulai makan kue apa. Ada kue apel panggang yang tampak lezat sekali, kue berlapis krim yang menggiurkan, kue jahe hangat, sosis panggang, dan masih banyak lagi ditambah es krim rasa strawberry dan susu dingin di kulkas.

”Ini baru menyenangkan!” cetus Polly, ”pantas kau kelihatan gemuk sekali, Betsy!”

Betsy tertawa, ”yah kalau soal makanan, tidak ada yang bisa melebihi makanan yang disiapkan oleh ibuku.”

”Ah...andai aku menjadi kamu yang Betsy, tentu enak sekali, tiap hari disuguhi makanan enak begini.”

”Tapi lama-lama kau pasti bosan,” ujar Betsy, ”aku lebih senang bila jadimu, sepulang sekolah, ada ibu yang menemanimu makan.”

”Tapi kau akan terus diomelin!” tukas Polly, ”kalau kau mau, kau boleh tinggal di sana.”

”Dan kau tinggal di rumahku?’ tanya Betsy, ”tentu saja aku mau!”

Hari ini hari pertama Polly dan Betsy bertukar tempat. Tadinya nyonya Berto, ibunya Polly dan nyonya Doti, ibu Betsy sangat kaget ketika mendengar keinginan anak-anak mereka.

”Biarkan saja kalau mereka maunya begitu, kita kasih saja kesempatan untuk mereka,” bisik nyonya Doti pada nyonya Berto.

Betapa senangnya Polly dan Betsy mendapat izin dari ibu-ibu mereka. Mereka membawa tas besar berisi pakaian masing-masing. Tentu saja karena tubuh Polly yang kurus pasti tampak aneh bila mengenakan baju Betsy yang lebar. Begitu juga dengan Betsy tak akan bisa mengenakan baju Polly yang pasti sempit di tubuhnya.

Polly senang sekali menikmati hari-harinya di rumah Betsy. Huaah...rasanya bebas sekali dari ibunya yang sering mengomel. Apa lagi makanan tersedia lengkap di lemari makan besar dan di lemari es.

”Bodoh sekali Betsy mau bertukar tempat denganku,” Polly menyeringai, ”lihatlah, tempat tidurnya pun besar dan empuk sekali.”

Sampai sore Polly sangat menikmatinya. Tapi ketika menjelang malam, tiba-tiba Polly merasa bosan.

”Ugh...jam berapa sih nyonya dan tuan Doti pulang?” gumam Polly. Rasanya tidak enak juga bila harus sendirian di rumah yang besar ini.

Sedari tadi dia telah melakukan berbagai hal sesukanya. Membaca buku cerita, nonton film dan menghabiskan banyak makanan sampai perutnya buncit.

Bagaimana dengan Betsy? Tadinya Betsy senang sekali di rumah Polly. Ada nyonya Berto yang menemaninya di meja makan.

”Asyik sekali ada teman bicara di rumah,” kata Betsy pada nyonya Berto.

”Tapi setelah ini kau harus tidur siang ya,” ujar nyonya Berto mengingatkan Betsy.

”Tapi apa aku boleh mendapat makanan lagi?” tanyanya.

”Tidak boleh, kau kan sudah kenyang.” kata nyonya Berto, ”kalau kau makan terus-menerus, perutmu akan sakit dan kau tak bisa tidur siang,”

”Tapi aku masih menginginkan kue lapis itu,” kata Betsy sambil menunjuk kue lapis di atas meja.

”Nanti setelah kau bangun dari tidur,” tegas nyonya Berto.

Ugh....Betsy jadi sedih. Kalau di rumahnya dia bisa memutuskan sendiri apa yang akan dilakukannya, tapi disini?

”Ah....aku kangen rumahku,” keluh Betsy di tempat tidur Polly yang sempit.

Polly pun merasakan hal yang sama. Rasanya asing sekali sendirian di rumah besar tanpa ibunya. Tiba-tiba Polly rindu pada ibunya.

”Walau ibu suka memarahi aku tapi ibu baik dan mau menemaniku ngobrol, aku kangen....” gumam Polly.

Polly memutuskan kembali kerumahnya. Dengan cepat dia memasukkan kembali pakaian-pakaiannya ke dalam tasnya dan segera keluar dari rumah Betsy. Di tengah perjalanan, Polly bertemu Betsy yang juga tengah menyandang tasnya.

”Aku tidak mau tinggal di rumahmu lagi, Betsy,” kata Polly, ”lebih menyenangkan di rumahku karena aku tidak akan kesepian.”

”Aku juga tidak suka tinggal di rumahmu, ibumu terus mengomeli aku kalau aku ingin makan dan menyuruhku tidur siang,” cetus Betsy, ”aku juga kangen makanan-makanan enak yang disiapkan ibu untukku.”

Polly dan Betsy lalu menuju rumah masing-masing. Nyonya Berto melihat kedatangan Polly dengan tersenyum senang.

”Ah...kau sudah pulang, Polly,” sambut nyonya Berto, ”cepatlah ganti bajumu ya, sebentar lagi makan malam.”

”Ibu, aku tak mau lagi di rumah Betsy,” ujar Polly pelan, ”paling enak di sini, walau ibu suka memarahiku tapi aku kangen sekali pada ibu.”

Nyonya Berto memeluk Polly, ”ah...kau ini, kalau ibu ngomel karena kau suka bandel,” tukas nyonya Berto sambil memencet hidung Polly yang lucu.

”Memang paling menyenangkan di rumah sendiri ya.” tegas Polly.

No comments: