Wednesday, February 28, 2007

YUK JADI DETEKTIF

SERIAL DETEKTIF KEMBAR

MISTERI POT BUNGA YANG PECAH


Film kartun Detektif Conan baru saja mulai di layar televisi ketika terdengar teriakan tante Maya dari teras rumah. Nadine, Yudha dan Audi segera berhamburan keluar rumah. Tampak oleh mereka tante Maya sedang berjongkok di depan pot-pot bunga milik oma.

“Ada apa, tante?” tanya Nadine menghampiri tante Maya.

“Kalian tahu siapa yang memecahkan pot bunga ini?” tante Maya berdiri dan berbalik menghadap ke arah ketiga keponakannya.

Nadine dan saudara-saudaranya terkejut mendapati sebuah pot bunga tampak tergeletak pecah dengan tanah hitam mengotori lantai keramik yang putih.

“Nadine nggak tahu, tante,” kata Nadine diikuti anggukan Yudha dan Audi.

“Wah…kita harus menyelediki ini, Nad,” bisik Yudha.

Audi tertawa, “aduh….para detektif cilik ini, paling nggak bisa diam kalau ada yang harus diselidiki.”

Nadine dan Yudha tertawa. Hari Minggu ini mereka sedang menginap di rumah oma bersama Audi, sepupu mereka. Oma sedang pergi keluar kota dan Tante Maya lah yang bertanggung jawab untuk menjaga rumah dan keponakan-keponakannya. Mendengar kata-kata Audi, tante Maya menatap mereka bingung.

“Menyelidiki apa?” tanya tante Maya.

“Siapa yang memecahkan pot bunga oma ini, tante,” jawab Yudha.

“Yah sudah, tapi sebelumnya kalian bantu tante membersihkan lantai ini ya,” ujar tante Maya disambut anggukan ketiga keponakannya itu.

Sorenya, Yudha dan Nadine asyik mencatat hal-hal penting di buku saku mereka masing-masing. Begini ini isi catatan mereka : Ada delapan orang yang menginap di rumah oma dari hari Sabtu sore sampai Minggu pagi. Tante Maya, Nadine, Yudha, Audi, Bimo, Gilang, mbak Ipah dan Pak Karyo.

“Kita harus menanyai mereka satu persatu,” kata Yudha, “tentu saja kecuali tante Maya dan kita bertiga.”

Audi tertawa melihat gaya kedua sepupunya yang bergaya seperti detektif conan saja. Tapi tak urung dia ikut semangat.

Akhirnya mulailah mereka menanyai satu persatu. Pak Karyo, sopir oma, sampai terpingkal-pingkal melihat gaya mereka. Sedangkan mbak Ipah malah ketakutan. Nadine sampai harus membujuk mbak Ipah kalau mereka bukan menuduh mbak Ipah yang memecahkan pot bunga oma tapi hanya ingin mencari tahu saja. Bimo dan Gilang, sepupu-sepupu mereka, anak-anaknya tante Maya cuma tersenyum kecut melihat tingkah Yudha dan Nadine.

“Nah, sekarang kita harus mencermati apa yang telah kita catat,” ujar Yudha pada Nadine dan Audi. Yudha lalu mulai menyusun hasil penyelidikan mereka dan hasilnya begini :

Pertanyaan yang diajukan oleh Yudha dan Nadine :
Tahukah (mbak Ipah, Pak Karyo, Bimo, Gilang) siapa yang memecahkan pot bunga oma?
Jawaban mereka ketika ditanya :

Mbak Ipah :

“Aduh, mbak tidak tahu, kemarin sore sampai malam mbak sibuk di dapur dan subuh tadi ketika mbak membersihkan teras, pot itu masih belum pecah.”

Pak Karyo :

“Walah… dari semalam sampai pagi ini, Bapak kan berdiam diri saja di kamar samping rumah dan tidak pernah main ke teras depan.”

Bimo :

“Nggak tahu deh! Kan dari semalam aku main play station dan pagi ini sampai siang tadi aku main sepeda. Lagian pot bunga oma kan banyak, pecah satu tidak mengapa kan?”

Gilang :

“Aku sich dari semalam sampai siang ini belum pernah keluar rumah kan? Kalian lihat sendiri aku asyik baca komi.. Udah deh, oma nggak bakal marahlah, kan bunga anggreknya bisa dipindahkan ke pot lain!”

Nadine membaca ulang catatan yang telah disusun oleh Yudha itu. Audi pun tertarik sekali memperhatikan penyelidikan ala sepupu-sepunya itu.

“Nah….di dalam catatan ini kita dapat mengetahui alibi masing-masing,” ujar Yudha.

“Apa itu alibi?” tanya Audi bingung.

“Alibi adalah alasan seseorang tidak berada di tempat kejadian pada saat peristiwa terjadi,” jelas Yudha.

Audi mengangguk mengerti mendengar penjelasan Yudha.

“Yud, sepertinya aku tahu siapa orangnya,” desis Nadine.

“Siapa?” tanya Audi terkejut.

“Gilang,” ujar Nadine cepat.

Yudha tampak berpikir sebentar dan mengangguk-anggukan kepalanya,” Hebat Nad, kau tahu lebih dulu dari aku,” puji Yudha, “Yah…Gilanglah yang memecahkan pot bunga oma.”

“Ayo kita temui Gilang sekarang,” ujar Nadine.

“Hei…tapi jelaskan dulu bagaimana kalian tahu kalau Gilanglah pelakunya?” tanya Audi bingung.

Dan setelah dijelaskan oleh Nadine, Audi mengacungkan dua jempolnya pada Yudha dan Nadine.

Nah, dari mana Nadine dan Yudha bisa menyimpulkan kalau Gilanglah yang memecahkan pot bunga oma?

Jawaban :

Dari jawaban Gilang yang mengatakan : ….. kan bunga anggreknya bisa dipindahkan ke pot lain!” Nah, bagaimana Gilang tahu kalau pot bunga yang pecah adalah pot bunga anggrek, padahal Nadine dan Yudha tidak menyebutkan nama bunganya. Sedangkan Gilang sendiri yang meyakinkan mereka kalau dari malam sampai siang, dia asyik membaca komik.





No comments: